Lomba Resensi buku Menghidupkan Mimpi ke Negeri Sakura [Deadline diperpanjang hingga 29 Februari 2016]


Dengan mempertimbangkan animo peserta, maka Panitia memutuskan bahwa penerimaan naskah diperpanjang sampai tanggal 29 Februari 2016!!
Tunggu apalagi, mari daftar dan ajak teman-teman kita untuk berpartisipasi!
HADIAH-HADIAH:
Juara 1: – Uang Tunai Rp 1.250.000 – Piagam Penghargaan
Juara 2: – Uang Tunai Rp 1.000.000 – Piagam Penghargaan
Juara 3: – Uang Tunai Rp 750.000 – Piagam Penghargaan
KRITERIA LOMBA
1.     Peserta terbuka untuk pelajar (SMP/SMA/SMK) dan mahasiswa (undergraduate), termasuk yang berdomisili di Indonesia maupun luar negeri.
2.     Lomba ini bersifat GRATIS alias tidak dipungut bayaran apa pun.
3.     Naskah resensi harus asli (original) karya sendiri, bukan jiplakan atau terjemahan dan sedang tidak diikutsertakan pada lomba lain yang bersamaan.
4.     Naskah resensi diketik sepanjang 4000-6000 karakter, ditulis menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).
5.     Peserta menuliskan resensinya di blog, website pribadi atau akun media sosial (facebook) dan mengirimkan link nya ke email taiyouindonesia@gmail.com dengan judul: Lomba Resensi MMKNS. Jika peserta mengirimkan resensinya ke media massa dan dimuat akan ada nilai plus dalam penjurian. Lampirkan bukti dimuatnya resensi di media massa dalam bentuk scan/foto artikel.
6.     Isi resensi harus berimbang, komunikatif, mengulas sisi kelebihan dan kekurangan isi buku, serta saran-saran yang bersifat membangun dengan menampilkan foto/gambar sampul buku yang diresensi.
7.     Peserta menuliskan Biodata (ditulis dalam bentuk narasi) dan dibubuhkan di bagian terakhir naskah serta menyertakan scan/foto kartu pelajar dan mahasiswa serta kontak yang bisa dihubungi : email dan akun facebook.
8.     Peserta diwajibkan me-like Fan Page Taiyou Indonesia Foundation (TIF) dan Menghidupkan Mimpi ke Negeri Sakura (MMKNS) di facebook.
CP Lomba : Fajar WA +8180-9479-6946
Catatan: Bagi Anda yang ingin mengikuti lomba ini namun tidak memiliki buku tersebut, silakan membelinya di toko buku gramedia dan toga mas di kota anda, atau jika kesulitan menemukan di toko buku bisa membeli secara online dengan menghubungi Ibu Saleha di WA: 085-771-860-444 atau BB: 52281402
Untuk mempermudah dan mempercepat proses pembelian buku secara online bisa melalui link berikut: http://salehajuliandi.com/produk/menghidupkan-mimpi-ke-negeri-sakura/

Tentang Nisan Pertamaku: Cinta Kok Cuma Sebatas Coklat?



Tulisan di bawah ini bukanlah resensi, melainkan hanya perkenalan dan sedikit promosi. Sebab penulis buku tidak diperkenankan meresensi bukunya sendiri. Meskipun buku ini bukan karya pribadi, melainkan ditulis beramai-ramai hingga menjadi antologi. Dengan penuh harap, semoga tulisan ini dibaca sampai selesa-i. (Rimanya bagus, ya ^0^ meski agak maksa)
***


Judul            : Cinta Kok Cuma Sebatas Cokelat? (Kumpulan Cerpen)
Penulis         : Jamaah Zukzez (Amin Khairullah, Rizal B. Firmansyah, dkk.)
Penerbit       : Zukzez Ekspress, Banjarbaru - Kalimantan Selatan
Cetakan        : I/ Mei 2015
Tebal            : 260 halaman
Dimensi        : 20 x 14 cm
Harga           : Rp 50.000,-
ISBN            : 978-602-7967-63-2
Kategori       : Kumpulan cerpen

[BLURB]
Tiap tahun membicarakan valentine. Tiap tahun juga makin banyak Muslim yang sadar untuk mengingatkan saudaranya akan bahaya hari valentine. Tapi anehnya, kok masih banyak remaja-remaja yang keras kepala dan tidak mau sadardan disadarkan akan bahaya yang sedang mengintainya ini. Gimana tidak bahaya kalau hari valentine itu merusak dari segala segi, mulai akidah hingga amaliah. Mulai dari keyakinan kamu sebagai seorang Muslim hingga ke perbuatan.

Nah, Alhamdulillah di buku ini setidaknya para penulis memberikan pemaparan dan cerita menarik tentang bahayanya merayakan valentine yang memang tidak ada di dalam kamus Islam. Buku yang berjudul “Cinta Kok Cuma Sebatas Cokelat” ini ditulis rame-rame oleh para Jamaah Zukzez yang mulia, yang mudah-mudahan mampu meledek dan menyadarkan para remaja penikmat valentine tiap tahunnya. Yang masih mendukung adanya budaya valentine, yuk sadar! Yang sudah menolak, yuk ingatkan lagi yang lain!

***
Awal 2015, saya memulai kembali apa yang telah saya hentikan dua tahun sebelumnya. Yaitu menulis, meskipun rasanya belum pantas disebut penulis. Pada saat itu saya banyak mengikuti event lomba cerpen dan puisi. Sebagian besar berhasil lolos, tapi sangat jarang menjadi juara. Sejak saat ini sudah puluhan buku yang diterbitkan dengan karya saya di dalamnya.

Bangga? Jelas saya bangga ^^. Meskipun bukan diterbitkan oleh penerbit mayor, buku-buku yang memuat tulisan saya adalah bukti bahwa saya pernah hidup. Pernah menorehkan sejarah dalam sebuah buku. Artinya, kelak, orang-orang tidak hanya mengenang saya melalui tulisan nama di batu nisan saja. Tapi mereka akan mengenang saya dari tulisan lain. Di dalam buku! Ada nama saya juga! ^^

Buku ini adalah buku antologi cerpen pertama yang memuat tulisan saya. Torehan sejarah pertama. Nisan pertama saya. ^^

Buku bersampul cantik ini adalah hasil lomba menulis yang diselenggarakan oleh Zukzez Ekspress, sebuah vanity publisher (lebih umum dikenal dengan istilah penerbit indie) yang berada di Banjarbaru Kalimantan Selatan. Cerpen dalam buku ini termasuk cerpen pertama yang saya buat setelah bangkit dari kubur hibernasi menulis.

Terdapat 35 judul cerpen dalam buku ini. 34 cerpen ditulis oleh peserta, dan satu cerpen tulisan editor. Dari 35 cerpen tersebut, cerpen saya yang berjudul “Muslimah Sejati: No Valentine”, alhamdulillah menjadi salah satu cerpen terbaik.

Pengumuman naskah terbaik. 19 Mei 2015.

Tujuan utama cerpen-cerpen dalam buku ini adalah untuk menyadarkan para pemuda pemudi muslim yang masih setia merayakan valentine, tanpa menggurui ataupun menceramahi. Pesan untuk tidak ikut merayakan valentine dikemas dalam sebuah cerita yang menarik dan menghibur pembaca.

Memang, sangat disayangkan buku ini pertama kali terbit jauh setelah hari valentine, yaitu pada bulan Mei 2015. Namun itu tidak akan pernah menjadi kata terlambat. Valentine akan ada setiap tahun. Dan pemuda pemudi muslim pun tidak sedikit yang merayakannya.

Maka dari itu, berhubung satu bulan lagi hari valentine tiba, mari sama-sama berdakwah untuk kebaikan! Buku ini mungkin akan sangat ampuh untuk menyadarkan teman atau saudara yang masih setia merayakan hari kematian pendeta Nasrani bernama Valentine itu. Atau yang masih setia mewakilkan cintanya pada sekotak coklat dan bunga, bukan kepada seperangkat alat shalat dan sebagainya. Atau... ah, sudahlah... buku inilah yang akan menceritakan para “atau” yang lainnya kepada pembaca.

Bagi yang ingin memilikinya, Cinta Kok Cuma Sebatas Coklat? ini telah tersedia di beberapa toko buku di Banjarbaru. Dapat pula dipesan langsung kepada penerbit Zukzez Ekspress melalui Facebook di sini ^^

Penampakan buku Cinta Kok Cuma Sebatas Coklat? bersama buku terbitan Zukzez Ekspress lainnya di
Toko Buku Riyadh Banjarbaru

Oke, inilah sedikit kisah tentang nisan pertama saya. Cantik, bukan?
Lalu... mana nisan Anda? ^_^

[Resensi "P3K"] Pedoman Pembentukan Diri dengan Berpikir


[BLURB]
Berpikir positif adalah selalu percaya dan yakin bahwa dirinya baik, orang lain juga baik. Tidak pernah menggunjingkan, mencela, dan berprasangka buruk terhadap orang lain maupun keadaan yang akan terjadi alias selalu optimis dalam semua kondisi.

Bisakah hal ini kita lakukan? Jawabnya, tentu saja bisa.

Henry Ford, pembuat mobil Ford pertama di dunia mengatakan, “Jika Anda yakin mampu melakukan sesuatu, atau Anda yakin tidak mampu melakukan sesuatu, maka Anda benar dalam dua keyakinan itu.”

Jadi mulailah berpikir positif dari sekarang. Dan yakinlah bahwa kita mampu selalu berpikir positif di masa mendatang. You can, if you think you can!

Berpikir positif erat kaitannya dengan keyakinan. Tapi apakah sebatas itu saja? Bagaimana sebenarnya pikiran positif itu? Apakah berpikir positif itu suatu hal yang mudah? Terlepas dari itu semua, kenapa kita harus berpikir positif?

Jawabannya ada di buku ini!

***

Judul            : P3K (Positif, Produktif, Prestatif, Keren)
Penulis         : Deasylawati P.
Penerbit       : Indiva Media Kreasi
Cetakan        : I/ Desember 2015
Dimensi        : 19 x 13 cm
Tebal            : 160 halaman
Kertas          : Bookpaper, Soft cover
ISBN            : 978-602-1614-75-4
Kategori       : Motivasi

Pikiran manusia merupakan sesuatu yang ajaib. Pikiran dapat memengaruhi setiap unsur yang membentuk manusia. Mulai dari fisik, perasaan, sikap, hingga psikis. (Bab 2) Dalam hal ini, tergantung pada sisi mana kita menempatkan pikiran tersebut. Ke arah positifkah, atau ke arah negatif. Tentu semua ingin terus berpikiran positif. Namun apakah selalu bisa? Tidak. Keadaan seringkali menyudutkan kita untuk ber-negative thinking. Tapi, tunggu dulu. Buku ini tidak akan berbicara banyak tentang pikiran negatif. Buku ini akan mengupas sekupas-kupasnya (?) tentang pikiran positif dan segala hal di sekitarnya.

Dalam sejarah manusia, ada banyak contoh orang-orang yang selama hidupnya dipenuhi pikiran-pikiran positif, misalnya, Nabi Muhammad Saw., Nabi Musa as., Muhammad al Fatih, Thomas A. Edison, hingga Dr. Ibrahim Elfiky. Buku P3K ini menceritakan kisah mereka kembali. Sebuah buku yang di dalamnya juga bersemayam roh motivator dan novelis sekaligus. Perpaduan yang –jika boleh saya karang dengan kejam—dapat disebut motivanovelis. (Apaan, sih! Tapi keren juga. Hehehe...)

Deasylawati, dengan kepiawaian seorang penulis puluhan novel dan buku non-fiksi, kali ini menyajikan sesuatu yang berbeda, dengan gaya bercerita yang ringan dan cerdas, buku ini lahir dengan tujuan utama menuntun pikiran-pikiran positif bersarang di kepala pembaca. Pikiran-pikiran positif dari banyak tokoh Islam dan dunia ia tampilkan sebagai contoh yang motivatif.

Bab “preambule” –begitulah Deasylawati menulisnya—ia awali dengan kisah Nabi Musa dan pasukan Firaun yang terlibat kejar-kejaran di laut Merah. Bab inilah yang menjadi induk semua bab. Dengan kisah yang diambil dari al-Quran itu, Deasylawati mampu mengambil hikmah dan menyajikannya sebagai pengantar untuk bab-bab selanjutnya.

“Namun, Nabi Musa memimpin kaumnya untuk tetap berpikir positif saja atas pertolongan Allah. Ini Allah, lho! Allah yang Mahakuasa dan bisa melakukan apa pun dengan hanya perintah ‘Kun!’ atau ‘Jadilah!’(hal. 9)

Begitu menghunjam! Berpikir positif memang hal yang seharusnya dilakukan oleh setiap orang, terlebih bagi seorang muslim. Setiap muslim memiliki Allah yang dapat melakukan apa saja. Berpikir negatif artinya meragukan Allah. Meremehkan kuasa Allah yang bergelar al-Mulk.

Berpikir positif, sebagaimana pula berpikir negatif, lahir dari pengalaman masa lalu manusia. Otak sebagai brankas ingatan paling luar biasa, merekam setiap kejadian pada masa lalu dan menyimpannya dalam bentuk file yang pada suatu saat dapat dibuka kembali. File-file inilah yang membentuk pikiran manusia. (Bab 1) Positif atau negatif, hitam atau putih, menyerah atau tidak, dan seterusnya. Semua berhak memilih.

“Ketika ada dua kenyataan yang terjadi, antara kenyataan yang positif dan negatif, maka ke mana pikiran kita, ke situlah nasib kita selanjutnya.” (hal. 104) Dan buku ini akan membantu kita memilih yang terbaik. Namun satu hal yang penting untuk diingat, inti dari buku ini; You are what you think! Kamu adalah apa yang kamu pikirkan.

Sebelum membaca buku ini, sebagian orang mungkin tengah terlena dengan pikiran-pikiran negatifnya. Bahkan, ketika mendengar judul atau melihat sampul buku ini saja, pikiran negatif mungkin seketika bergelayut. “P3K? Mungkin buku tentang pengobatan darurat,” atau “Ah, buku ini pasti untuk remaja yang gaul, tidak cocok untukku.”

Sekali lagi, You are what you think. Buku ini memang tentang pengobatan darurat. Darurat untuk orang-orang yang selalu diliputi pikiran negatif, sangat susah untuk berpikir positif bahkan untuk kenyamanan hidupnya sendiri. Nah, lihat, bagaimana saya telah berpikir positif, mengenyahkan contoh pikiran negatif di atas.

You are what you think. Gaya tulisan dalam buku ini memang bukan bahasa yang sepenuhnya ilmiah. Segmentasi utama pembaca buku ini adalah para remaja yang umumnya masih labil dalam berpikir. Namun secara keseluruhan, buku ini sangat direkomendasikan bagi siapa pun yang butuh pertolongan darurat (seperti di atas). Gaya bercerita Deasylawati tidak membuat pembaca merasa digurui. Ini salah satu nilai plus yang disajikan Deasylawati. Ia seperti sedang berdiskusi akrab secara empat mata dengan pembaca bukunya.

“Coba bayangkan, jika asam yang sedemikian kuat dihasilkan oleh lambung kita dapat membunuh tikus, apa dampaknya jika asam seperti itu terus berada dalam tubuh manusia selama dia terus berpikiran negatif? Kamu mau? Hehehe.”  (hal. 68)

Don’t judge a book by its cover! (Ngomong-ngomong, cover-nya keren, lho. Wajahku bisa jadi lebih ganteng. Coba, deh! ^^)


Sepanjang membaca buku ini, secara bertahap pikiran pembaca akan mengalami pertukaran hitam-putih yang konstan. Pikiran putih (positif) masuk, pikiran hitam (negatif) pergi. Fisik, sikap, perasaan, dan psikis pun akan terpengaruh. Setiap tindakan, dan setiap pengalaman akan bersandarkan pada pikiran positif. Semua mimpi akan mudah tercapai.You are what you think.