Wishful Wednesday [11] – Pengen Punya "O"



Selamat pagi. Selamat hari Rabu. ^^
Sudah beberapa minggu saya tidak menambah wishlist di Wishful Wednesday ini. Itu karena saya tidak ingin rakus terus-terusan menambah wishlist di tengah hujan buku di bulan ini. Ya, saya banyak mendapat buku baru. Baik secara gratis maupun beli. :D
Sudah, langsung saja saya tambah daftar buku impian saya. Buku ini mungkin sudah banyak orang yang tahu, dan mungkin banyak yang sudah baca. Saya menginginkan buku ini murni karena faktor penulisnya. Buku ini adalah
O

Yap, novel ini buah karya Eka Kurniawan. Penulis yang lagi banyak dibicarain itu loh. Saya sudah baca satu karyanya yaitu Cantik itu Luka. Tulisannya ciamik banget. Cocok dengan selera saya. Maka dari itu saya pengen baca buku Eka Kurniawan yang lain. Cukup buku ini dulu deh. Dari penampakannya aja udah menarik. Dan tebal! Hahahaha
Itu saja buku yang aku tambahkan hari ini. Doakan ya agar berjodoh dengan novel bersampul lucu ini. ^^
---------
Share WW-mu juga, yuk! Caranya:
o    Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu.
o    Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) atau segala hal yang berhubungan dengan kebutuhan bookish kalian, yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku/benda itu masuk dalam wishlist kalian ya!
o    Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post di blog Books To Share di sini). Kalau mau, silakan tambahkan button Wisful Wednesday di posting kalian.
o    Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu. ^^

[Spesifikasi Buku] Hikayat Jember by T. Nooriyah


Spesifikasi dan blurb buku ini saya posting dengan tujuan untuk memudahkan para pembaca yang menginginkan informasi tentang buku di bawah ini. Sebab bisa saja informasi tentang buku tersebut sangat sulit didapat disebabkan buku yang diinginkan termasuk dalam kategori buku langka atau terbatas. Semoga secepatnya saya bisa memposting resensinya :-)
------------------------------


Judul            : Seri Ceritera Rakyat Dari Jawa Timur: Hikayat Jember
Penulis         : T. Nooriyah
Penerbit       : CV Bintang Books
Cetakan        : Pertama, 2009
Ukuran         : 21 x 14,5 cm
Tebal            : 56 halaman
Kertas          : HVS, Soft cover
ISBN            : 979-979-9133-35-9
Harga           : Baru: Rp 9.800,-
[BLURB]
[KATA PENGANTAR]
‘Jember’ artinya kotor. Dalam cerita ini, dimaksudkan hati Sunan Kedu yang selalu kotor hatinya kepada Sunan Kudus beserta keluarganya. Ia mengatakan jember kepada kawannya, karena sudah berusaha untuk meluruskannya, tetapi tidak pernah berubah.
Puncak kebencian Sunan Kedu kepada keluarga Sunan Kedu kepada keluarga Sunan Kudus, ialah ketika ayam Sunan Kedu dapat dikalahkan oeh ayam Raden Bagus Jaka, putra Sunan Kudus. Kekalahan itu tidak diterimanya dengan hati yang jernih. Tetapi dendam kesumat selama bertahun-tahun itu kini tergugah dan membumbui untuk tetap ingin menguji kesaktian Sunan Kudus. Sunan Kedu tidak mau segera menginsyafi, bahwa selama ini ia bersalah.
Pada kisah ini memberi petuah, bahwa yang salah itu pasti berubah menjadi dua cabang yang berlainan. Menginsyafi kesalahannya atau dihancurkan sekaligus. Kebenaran selalu berada di atas kesalahan, bila si pembawanya saling menyadari.

[Spesifikasi Buku] F.KIKAN by Fujiwara Iwaichi


Spesifikasi dan blurb buku ini saya posting dengan tujuan untuk memudahkan para pembaca yang menginginkan informasi tentang buku di bawah ini. Sebab bisa saja informasi tentang buku tersebut sangat sulit didapat disebabkan buku yang diinginkan termasuk dalam kategori buku langka. Semoga secepatnya saya bisa memposting resensinya :-)
------------------------------


Judul            : F.KIKAN: Operasi Intelijen Tentara Jepang di Asia Tenggar Selama
                     Perang Dunia ke II
Penulis         : Fujiwara Iwaichi
Penerjemah   : Gyani Buditjahja
Penerbit       : Pustaka Sinar Harapan
Cetakan        : Pertama/ 1988
Ukuran         : 21 x 14 cm
Tebal            : 378 halaman
Kertas          : Bookpaper, Soft cover
ISBN            : 979-416-005-9
Harga           : Bekas: ± Rp 50.000,-
[BLURB]
Mayor Jenderal Fujiwara Iwaichi diberi tugas rangkap yakni mengorganisasi cabang-cabang Liga Kemerdekaan India di wilayah-wilayah yang diduduki bala tentara Jepang dalam Perang Dunia Kedua, dan membentuk Tentara Nasional India.
Beberapa minggu sebelum serangan Jepang berikutnya ke wilayah-wilayah jajahan Inggris di Asia Tenggara, diambil dua keputusan penting dalam pembicaraan antara Staf Jenderal Kekaisaran Jepang, Deputi Menteri Luar Negeri Jepang, dan wakil India Rash Behari Bose: Orang India, sekalipun tunduk kepada Inggris namun tidak diperlakukan sebagai musuh di wilayah-wilayah jajahan; dan sebuah Tentara Nasional India harus dibentuk dan tentara-tentara India yang kalah untuk memperjuangkan kemerdekaan India.
Oleh karena itu, sebuah kantor perhubungan Jepang, Fujiwara (F.Kikan) didirikan pada tahun 1941 di bawah pimpinan Fujiwara Iwaichi, seorang perwira intelijen Jepang yang kenamaan. Buku ini merupakan terjemahan dari kisah Jenderal Fujiwara sendiri tentang peranan yang dimainkannya dalam pelaksanaan rencana tersebut di atas, dan tentang pengalamannya sebagai seorang saksi pembelaan dalam pengadilan militer setelah Perang Dunia Kedua berakhir.
Pada tahun 1941 Iwaichi Fujiwara menjadi mayor yang muda usia di cabang intelijen Tentara Kekaisaran Jepang. Keberhasilannya dalam melakukan operasi F. Kikan di Asia Tenggara dan membentuk Negara Nasional India membuat namanya menjadi terkenal di banyak negara. Setelah perang ia menjadi letnan jenderal di Markas Pertahanan Jepang dan sekarang purnawirawan. Ia memimpin Fujiwara Asia Research Institute di Tokyo.

Wishful Wednesday [10] – Trio Novel Penuh Kenangan

Selamat sore. Wishful Wednesday kembali lagi di blog kecil-kecilan ini. Hehehe. Hari ini saya lagi pengen banget baca novel-novel klasik yang dulu pernah saya baca di perpustakaan Aliyah. Memang pada masa di Aliyah-lah awal mula saya berkenalan dengan sastra. Dan ketiga buku inilah yang menjadi patokan pertama saya dalam menulis. “Harus mirip ini!” begitu prinsip saya dulu. Hehehe. Kangen banget sama cerita-cerita di dalamnya, yang umumnya memuat kehidupan khas “zaman tidak enak”. Hehehe... Novel-novel amazing itu adalah:
Burung-Burung Manyar (YB. Mangunwijaya)

Saya sudah lupa jalan cerita dalam novel ini. Benar-benar pengen menyegarkan kembali ingatan saya tentang Teto (kalau tidak salah), tokoh utama novel karya Romo Mangun ini. Memang novel ini telah dicetak ulang dengan wajah baru. Tapi saya lebih menyukai wajah lama ini. ^^
Atheis (Achdiat K. Mihardja)
Saya juga lupa novel ini berkisah tentang apa. Yang jelas, tokohnya bernama Hasan. Hehe. Meski tidak ingat isi dari novel ini bagaimana, tapi novel ini sangat membekas di ingatan saya sebagai novel yang menguras emosi.
Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck (Buya Hamka)
Tidak perlu saya ceritakan lagi tentang novel ini. Ini novel sudah difilmkan. Saya sangat salut dengan Buya Hamka, beliau mampu membuat kisah sebagus dan senyata ini. Buku ini pun sudah dicetak ulang dengan wajah baru. Tapi cover lawasnyalah yang membekas di ingatan saya.
Okelah, cukup sekian nostalgianya dengan masa-masa awal berkenalan dengan sastra. Doakan saya bisa mendapatkan buku-buku di atas dengan cover persis seperti itu. Hehe. Amiiin..
---------

Share WW-mu juga, yuk! Caranya:
o    Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu.
o    Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) atau segala hal yang berhubungan dengan kebutuhan bookish kalian, yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku/benda itu masuk dalam wishlist kalian ya!
o    Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post di blog Books To Share di sini). Kalau mau, silakan tambahkan button Wisful Wednesday di posting kalian.
o    Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu. ^^

Mendadak Giveaway by Biondy Alfian

Selamat Hari Selasa! ^^
Ada kabar gembira buat para penikmat buku dan pemburu Giveaway (eaaaaa ^0^). Kak BiondyAlfian lagi bikin Giveaway dadakan. Gimana nggak dadakan, waktunya Cuma sebentar. Hanya dari tanggal 25-28 April 2016. Buruan! :D
Ada dua macam GA yang diadakan, Mendadak Fantasi dan Mendadak Impulsif.
Aturan Giveawaynya sebagai berikut:
1.  Peserta berdomisili di wilayah Indonesia.
2.  Silakan mengisi kolom Rafflecopter di sini dan di sini.
3.  Giveaway berlangsung dari 25 April – 28 April 2016.
4.  Keputusan pemenang tidak dapat diganggu gugat.
5.  Bila dalam 48 jam tidak ada respon dari pemenang, maka akan dipilih seorang pemenang baru.

Buruan, ya. Dan semoga menang! ^^

Wishful Wednesday [9] – Buku-Buku Karya Edi Akhiles

Selamat sore, akhirnya hari Rabu lagi. Waktunya Wishful Wednesday ^^ Tak terasa sudah sembilan minggu saya ikut nimbrung di eventnya Mbak Astrid ini. Okelah langsung saja, buku-buku yang pengen banget saya miliki, dan belum kesampaian saat ini adalah buku-bukunya Pak Edi Akhiles atau Edi AH. Iyubenu. Terutama yang ini. Susah nyarinya. Bahkan di bazarnya Diva Press pun tidak ada...
Andai Aku Jalan Kaki, Masihkah Engkau Selalu Ada Untukku?

“Andai aku jalan kaki, di bawah terik matahari, bermandi keringat, menahan lapar, bertubuh dekil nan buluk, dengan dompet kempes yang tidak bisa untuk beli sebuah air kemasan gelas, akankah kau, kau, kau yang kini selalu tersenyum manis dan mendengarkanku, tetap mau menyapaku, tersenyum padaku, menyentuh lenganku, merangkulku, memelukku, menciumku, dan menganggapku manusia?”..Ahh.. Andai Aku Jalan Kaki, Masihkah Engkau Selalu Ada Untukku?






Buku-buku Pak Edi Akhiles lainnya yang ingin saya koleksi yaitu:
1.     Berhala-Berhala Wacana
2.     Ah, Tuhan Sayang Padaku, Kok
3.     Trio (Lebih) Macan
4.     Thx For Auratmu
5.     Orang Pelit Pantatnya Item
6.     Nganu
7.     Rogoh Ah...
8.     Putusin Nggak, Ya?
9.     Ojung (Kumcer)
10. Penjaja Cerita Cinta (Kumcer)
Dan buku-buku lainnya yang mungkin belum saya sebutkan. Karena memang sudah banyak yang beliau tulis. Saya sendiri masih mengoleksi lima biji. Hehehe
Kenapa saya suka tulisan Pak Edi Akhiles? Pertama, ketika beliau menulis buku motivasi, bahasa yang digunakan suka-suka. Iya, suka-suka. Tidak kaku. Bahasa yang digunakan mudah dimengerti oleh remaja, yang memang palis sering menjadi target tulisannya. Sangat menghibur bagi saya. Kedua, ketika beliau menulis cerpen, behhh... Jangan ditanya. Mengaduk emosi banget. Saya pernah meresensi Hujan Pertama untuk Aysila. Semua cerpen di dalamnya berhasil memesona saya.
Okelah, doakan semoga buku-buku di atas bisa saya miliki, ya. Sebagian buku di atas ada di bazar buku-buku Diva Press di kampus. Tapi bujet belum mendukung. Mungkin ada yang lagi surplus uang, bisa dicipratkan ke saya. Ngoaaahhaa ^0^ Sampai jumpa Rabu depan.
---------
Share WW-mu juga, yuk! Caranya:
o    Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu.
o    Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) atau segala hal yang berhubungan dengan kebutuhan bookish kalian, yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku/benda itu masuk dalam wishlist kalian ya!
o    Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post di blog Books To Share di sini). Kalau mau, silakan tambahkan button Wisful Wednesday di posting kalian.
o    Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu. ^^

Wishful Wednesday [8] – Kebutuhan Pendamping Buku

Jam segini udah posting WW. Mumpung ada kuota. Hehehe. Di WW ke-8 ini saya nggak mau wish buku dulu. Saya mau wish kebutuhan untuk buku-buku yang saya miliki sekarang. Ini dia...
Pertama, saya pengen punya rak buku.
Selama ini buku-buku di rumah saya kumpulkan di rak meja belajar yang sempit. Meski belum penuh, sih, tapi butuh rak khusus untuk buku-buku koleksi yang (semoga) nambah terus. Pengennya, rak tersebut sekiranya bisa menyatu dengan meja tulis. Karena saya suka nulis setelah baca. Hehe. Misalnya yang seperti ini.



Kedua, saya butuh penyangga buku.
Yap, benda ini saya butuhkan karena, setiap satu-dua buku saya ambil untuk dibaca, seringkali tempat yang kosong itu membuat buku-buku lainnya jatuh. Akibatnya ada yang terlipat, dll. Penyangga sederhana saja cukup. Yang penting buku-buku saya aman dari benturan. :D Misalnya seperti ini.





Ketiga, pengen punya pembatas buku (kalau bisa yang unik).
Para booklover yang perfeksionis pasti setuju dengan saya, “Tidak ada buku yang boleh dilipat. Kalau ingin menandai halaman yang dibaca, pakai pembatas bukunya. Jangan dilipat!” ^0^ Tapi tidak semua buku dilengkapi bookmark. Dan tidak semua orang yang pinjam buku kita merawat buku itu sebaik kita. Maka saya pernah membuat semacam bookmark dengan bantuan Cak Google. Tapi belum memuaskan. Dan saya pengen yang seperti ini dari dulu.
Oke, sekian dulu WW-ku minggu ini. Doain ya, supaya saya diberi kemampuan untuk memiliki barang-barang tersebut. Amiiin ^^

---------
Share WW-mu juga, yuk! Caranya:
o    Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu.
o    Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) atau segala hal yang berhubungan dengan kebutuhan bookish kalian, yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku/benda itu masuk dalam wishlist kalian ya!
o    Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post di blog Books To Share di sini). Kalau mau, silakan tambahkan button Wisful Wednesday di posting kalian.
o    Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu. ^^

‎[Review, Koleksi Sejarah] Dalem Tawanan Djepang – Nio Joe Lan



[BLURB]
Nio Joe Lan pada tahun 1942 turut dipenjarakan oleh tentara Jepang dan buku ini adalah suatu catatan sejarah yang sangat teliti dan berharga mengenai pengalamannya dan kejadian dalam penawanan Jepang. Tidak banyak bekas tawanan Jepang yang pernah menulis buku yang selengkap dan seseksama ini, namun juga sangat menarik.
Myra Sidharta
Pengamat budaya Tionghoa di Indonesia
-----------------------------------------------------------------------------
Judul            : Dalem Tawanan Djepang
Penulis         : Nio Joe Lan
Penerbit       : Komunitas Bambu
Cetakan        : II/ September 2008
Ukuran         : 13 x 19 cm
Tebal            : 356 halaman
Kertas          : Bookpaper, Soft cover
ISBN            : 978-3731-31-1
----------------------------------------------------------------------------
Nio Joe Lan, sebagai seorang interneeran (tawanan perang) Jepang menceritakan kisah hidupnya selama berada di dalam tiga penjara berbeda selama 3 tahun. Kisah-kisah dalam buku ini diurut berdasarkan tempat di mana Nio Joe Lan dipenjara. Jadi, ada tiga bagian dalam buku ini, yang meliputi bagian “Boekit-Doeri”, “Serang”, dan “Tjimahi”.
Ketiga bagian tersebut ibarat fase kehidupan Nio Joe Lan sebagai seorang tawanan perang. Di “Boekit-Doeri”, Nio Joe Lan menceritakan kisah awal ketika ia ditangkap saat ia berada di rumahnya, hingga ketika, untuk pertama kalinya, ia mengalami rasanya menjadi seorang tahanan.
Setelah 17 bulan di Boekit Doeri (Bukit Duri), para tawanan berikut Nio Joe Lan dipindahkan ke penjara Serang. Di penjara ini pun tidak jauh beda. Namun beberapa hal memang lebih baik daripada di Boekit Doeri. Genap 5 bulan kemudian, rombongan tawanan itu kembali dipindahkan. Kamp selanjutnya adalah Tjimahi (Cimahi). Di Tjimahi ternyata lebih nyaman daripada di dua penjara sebelumnya. Makanan lebih layak dan mencukupi, sel yang luas, dan sebagainya.
Buku ini ibarat buku harian Nio Joe Lan selama 3 tahun menjadi tawanan perang. Mayoritas alur dalam buku ini berjalan maju, sebab Nio Joe Lan mengurutkan kisahnya berdasarkan peristiwa yang terjadi hari demi hari. Tapi kadang ia selipkan juga beberapa flashback untuk menguatkan emosi dalam ceritanya.
Nio Joe Lan mengisahkan pengalamannya di dalam penjara dengan begitu lugas, detil, dan terlebih lagi, menghibur. Kisah-kisah lucu di dalam penjara tidak lupa pula ia selipkan di antara kisah-kisah memilukan layaknya kisah para tahanan perang. Menurut saya, tidak pernah membosankan.
Sayangnya, saya membutuhkan waktu lama untuk menamatkan buku ini. Apa pasal? Bahasa yang digunakan bukanlah bahasa Indonesia seperti yang digunakan saat ini. Buku ini menggunakan bahasa murni seperti yang ditulis oleh Nio Joe Lan tujuh dekade yang lalu, bahasa Melayu Lingua Franca. Mirip dengan ejaan Van Ophuijsen, tapi bedanya, bahasa buku ini memiliki dialek khas tionghoa. Saya kutipkan beberapa kalimat:
“Itoe malem, sasoeda ditoetoep, dari bebrapa cel saja denger orang njanjiken Stille Nacth, Heilig Nacth jang mengharoeken hati. Saja tjoba bajangken, brapa banjak roemah-tangga di seloeroeh doenia di itoe malem terbenam dalem kadoekahan, ... oleh sakean banjaknja anak-anak jang salandjoetnja kailangan marika poenja ajah jang tertjinta.”
Andai saja ejaannya diubah ke dalam ejaan saat ini, misal; “j” ditulis “y”, “tj” ditulis “c”, “oe” ditulis “u”, dan sebagainya, tanpa menghubah struktur kalimat, maka itu akan lebih baik dan mudah dibaca. Pembaca tidak perlu bekerja dua kali; memahami bahasa sekaligus memahami jalan ceritanya.
Tapi sebenarnya, saya akui, ini ilmu baru bagi saya pribadi. Tahap demi tahap, saya jadi terbiasa membaca dengan ejaan lama tersebut, dengan kecepatan membaca seperti saat membaca buku berejaan terbaru.
Buku bagus, recommended sekali bagi para pecandu sejarah J