[BLURB]
Lincoln
masih belum percaya bahwa pekerjaannya sekarang adalah membaca E-mail orang
lain. Saat ia melamar pekerjaan sebagai petugas keamanan Internet, pemuda itu
mengira ia akan membangun firewall dan melawan hacker, bukannya memberi
peringatan pada karyawan yang mengirim E-mail berisi lelucon jorok seperti
sekarang.
Beth
dan Jennifer tahu bahwa ada seseorang di kantor yang memonitor E-mail mereka.
Hal itu adalah kebijakan kantor. Namun, mereka tidak menganggapnya serius.
Mereka bertukar E-mail tentang hal-hal paling pribadi.
Saat
Lincoln menemukan E-mail Beth dan Jennifer, pemuda itu tahu ia harus melaporkan
mereka berdua. Namun ia tidak bisa. E-mail mereka terlalu menarik untuk dilewatkan.
Hanya
saja, saat Lincoln sadar ia mulai jatuh hati pada salah satunya, sudah terlalu
terlambat untuk memulai perkenalan.
Lagi
pula, apa yang bisa ia katakan...?
---------
Judul : Attachments
Penulis : Rainbow Rowell
Penerjemah : Airien Kusumawardani
Penerbit : Spring (Grup Penerbit Haru)
Cetakan : I/ Desember 2015
Ukuran : 20 x 14 cm
Tebal : 436 halaman
Kertas : Bookpaper, Soft cover
ISBN : 978-602-71505-5-3
Harga :
Rp 76.000
LINCOLN sangat memahami bahwa pekerjaannya sebagai
pengawas E-mail para karyawan bukanlah pekerjaan yang normal. Pekerjaan itu
bisa disebut mengintip privasi orang lain. Ibunya pun setuju, bahwa pekerjaan
semacam itu tidak seharusnya dijadikan profesi. Namun apa boleh buat, Lincoln
pandai dalam hal komputer, dan pekerjaan tersebut memang dibutuhkan oleh kantor
yang mempekerjakannya untuk mencegah penyalahgunaan internet kantor untuk
urusan pribadi.
Sementara itu, seseorang di ruangan lain sedang berkirim
E-mail dengan sahabatnya di ruangan yang berbeda. Mereka bernama Beth dan
Jennifer, dua perempuan yang menurut Lincoln adalah artis di komputernya. Setiap
malam ia mendapati E-mail mereka terjaring oleh software khusus yang diinstal
oleh Lincoln untuk membantu pekerjaannya. Namun seperti dihipnotis, Lincoln
menimati percakapan mereka. Ia menikmati setiap kalimat yang mereka tulis.
Bahkan ia berharap setiap hari ada E-mail mereka yang terjaring oleh komputernya.
Seakan permohonannya terjawab, nama Beth dan Jennifer
terus menerus muncul di komputer Lincoln. Setiap hari. Bahkan salah satu dari
mereka kini muncul di hati dan pikirannya. Dialah Beth. Lincoln terpesona pada
Beth sang kritikus film. Meski Lincoln belum pernah sekali pun bertemu
dengannya. Tapi itulah Lincoln. Ia terpesona pada kelucuan dan kecerdasan Beth
dalam setiap E-mail yang diintipnya.
“Lincoln tidak bisa
menjelaskan, bahkan kepada dirinya sendiri, mengapa Beth begitu berarti
baginya. Beth dan Jennifer sama-sama lucu, penyayang, dan memiliki kecerdasan
yang unik. Namun, kecerdasan Beth itu selalu berhasil mencengkeram Lincoln.” (hlm. 148)
Pepatah Jawa yang terkenal “Witing trisna jalaran
saka kulina” (hadirnya cinta berasal dari pandangan mata) tidak berlaku
bagi pemuda satu ini. Baginya, “Witing trisna jalaran saka E-mail”. ^0^
Suatu ketika, seperti biasa E-mail Beth terjaring aplikasi
penjaga. Namun kali ini apa yang Beth bicarakan dengan Jennifer membuat Lincoln
tersipu tak percaya. Beth membicarakan sosok laki-laki yang ditemuinya sekilas
di kantor tersebut. Laki-laki itu tinggi menjulang, tampan, manis, dan berambut
coklat. Tak butuh waktu lama bagi Lincoln untuk menyadari bahwa laki-laki itu
adalah dirinya sendiri. Beth melihatnya, dan Beth menyukainya (juga)!
Terang saja sejak saat itu, Lincoln mencoba untuk
memperlihatkan jejak keberadaannya kepada Beth. Ia sering pergi ke kantor pada
siang hari meskipun seharusnya ia masuk pada malam hari. Lincoln terus berusaha
agar Beth melihatnya lagi. Lincoln mulai menikmati setiap E-mail Beth yang
membicarakan dirinya. Memuji dirinya. Melihat dirinya walau sekelebat.
Namun di sisi lain Lincoln tidak memiliki keberanian
menemui Beth secara langsung. Bagaimana ia akan menemui gadis itu? Mengucapkan
salam lalu memperkenalkan diri sebagai petugas Teknologi Informasi yang setiap
malam membaca E-mail pribadinya, dan mengaku bahwa ia tahu segalanya dari
E-mail tersebut? Film favoritnya, makanan apa yang ia makan untuk sarapan, atau
yang lebih pribadi; Lincoln tahu apa yang Beth lakukan semalam dengan Chris,
pacarnya. Benar, Lincoln amat cemburu membaca E-mail Beth yang satu itu.
Hari demi hari Beth dan Jennifer semakin sering membahas
pasangan masing-masing. Itu artinya Beth semakin sering pula membahas Chris.
E-mailnya tak lagi membicarakan Lincoln. Lincoln pun sebenarnya telah bertemu
dengan Chris empat mata. (Bab 64) Dia merasa Chris sempurna. Lelaki itu
memiliki sesuatu yang tidak dimilikinya untuk memikat Beth. Lincoln pun merasa
tertekan ketika Beth benar-benar melupakannya di E-mail. Bahkan ketika Beth dan
Chris putus (hlm. 359), kesempatan mendapatkan hati Beth terbuka sangat lebar,
ia melewatkannya.
Seperti halnya kabur dari kenyataan, Lincoln lari dari
bayang-bayang Beth. Ia berhenti dari pekerjaannya. Akan tetapi sebelum ia
pergi, ia meninggalkan selembar surat di meja Beth. Surat yang nantinya akan
mengubah keadaan di antara keduanya.
Novel ini terdiri atas 39 bab yang rata-rata tidak
terlalu panjang. Bab-bab tersebut secara bergantian bercerita tentang Lincoln,
lalu Beth dan Jennifer. Uniknya, bab Beth dan Jennifer hanya dituturkan oleh
penulis lewat E-mail-Email mereka. Pada bab tersebut hanya ada percakapan Beth
dan Jennifer dalam bentuk E-mail. Jadi, penulis menggunakan sudut pandang tokoh
ketika menceritakan kehidupan Beth dan Jennifer, sedangkan ketika menceritakan
Lincoln dan kesehariannya, penulis menggunakan sudut pandang dirinya sendiri.
Akan tetapi pada bagian akhir cerita –bab 35 sampai bab 39, E-mail Beth dan
Jennifer tidak digunakan lagi. Hingga akhir penulis menggunakan sudut pandang
orang ketiga, yaitu dirinya sendiri.
Attachments benar-benar dibangun dengan keluasan
pengetahuan Rainbow Rowell sebagai mantan jurnalis. Dalam novel ini ia banyak
menampilkan sketsa kehidupan para jurnalis koran beserta problem yang dihadapi
setiap hari ataupun yang terjadi tiba-tiba. Sebagai contoh, Rainbow Rowell
mengambil setting waktu akhir tahun 1999 hingga awal 2000. Maka, masalah yang
paling menonjol saat itu dan ditampilkan secara smooth dalam novel ini
adalah masalah Y2K (Year 2000 Problem). Rainbow Rowell benar-benar
menyelipkan peristiwa tersebut sebagai pengantar ke bagian klimaks dalam cerita
Lincoln dan Beth.
Dalam novel ini bertebaran pula acara-acara TV, radio,
permainan, film-film, dan tempat-tempat yang terkenal pada masa akhir 90-an di
Amerika. Bagi pembaca yang menggemari film-film hollywood akhir tahun 90-an,
atau bagi pembaca yang pernah memiliki masa-masa indah di tahun tersebut yang
melibatkan film-film itu, novel ini akan menjadi mesin waktu yang melenakan
kenangan untuk kembali menguar sebagai nostalgia.
Konflik yang dibawakan novel ini begitu sederhana tapi
pantas dibaca. Beberapa masalah yang dihadapi tiga tokoh utama diikat dengan
satu benang merah sehingga satu sama lain saling bertemu dan menciptakan kisah.
Dapat pembaca pahami dari beberapa kutipan berikut.
<<Beth kepada Jennifer>> Aku tidak tahu apakah aku masih
percaya pada hal itu. Pria yang tepat. Pria yang sempurna. Satu-satunya. Aku
kehilangan kepercayaanku pada kata ‘tepat’.
- Beth, hlm. 219
Dalam kutipan ini, Beth putus asa ketika Chris enggan menikahinya.
Padahal mereka telah tinggal dalam satu atap selama 9 tahun. Berbeda dengan
masalah yang dihadapi Jennifer. Ia telah menikah dengan laki-laki setia bernama
Mitch. Mitch sangat menginginkan anak. Sementara Jennifer, ia bahkan benci
membayangkan dirinya memiliki anak.
<<Jennifer kepada Beth>> Apa yang bisa kukatakan? Aku belum
siap. Dan mungkin aku memberinya harapan palsu setiap kali aku menggunakan kata
“suatu hari nanti” dan “pada akhirnya”. Aku tidak bisa membayangkan aku punya
anak...
- Jennifer, hlm. 24
Kedua
perempuan itu saling bertukar cerita melalui E-mail. Maka hadirlah Lincoln di
antara mereka. Seiring waktu ia pun menyukai Beth karena kecerdasannya, tepat
ketika ia sendiri sedang terbawa perasaan mengingat mantan kekasihnya yang
telah berkhianat padanya.
Akan
tetapi, di balik semua kelebihan novel ini, Attachments tetaplah novel
terjemahan dari naskah asli yang berbahasa Inggris. Tentu tidak semua kata dari
bahasa Inggris dapat diterapkan sesuai makna aslinya ke dalam kalimat berbahasa
Indonesia. Dan beberapa kalimat mungkin luput dari perhatian penerjemah dan
editor. Misalnya dalam kalimat berikut.
“... Dan jangan berani-berani membaca komik.” (hlm. 3)
Kata
“dare” yang mungkin digunakan dalam versi bahasa Inggris untuk kalimat
di atas lebih baik tidak dimaknakan sebagai “berani”. Lebih enak dibaca oleh
kita orang Indonesia jika kalimatnya seperti ini, “... Dan jangan
coba-coba membaca komik.”
Selain
tentang diksi, yang perlu diperhatikan dalam penerjemahan adalah struktur
kalimat. Struktur kalimat dalam bahasa Inggris berbeda dengan bahasa Indonesia.
Contoh yang saya temukan dalam novel ini adalah kalimat berikut.
“Karena menurutnya mereka baik dan pintar dan lucu.” (hlm. 86) Seharusnya ditulis “...
Karena menurutnya mereka baik, pintar, dan lucu.”
“Lincoln suka cara Beth mengomentari kakak dan adiknya, dan bosnya,
dan dirinya sendiri.” (hlm. 148) Seharusnya
ditulis “... Lincoln suka cara Beth mengomentari kakak dan adiknya, bosnya, dan
dirinya sendiri.”
“Berada di suatu tempat di mana selalu ada ruang untuknya di meja, ...” (hlm. 119) Penggunaan kata “di mana”
masih mengikuti struktur kalimat bahasa Inggris. Ketika diubah ke dalam bahasa
Indonesia, lebih baik ditulis “Berada di suatu tempat yang selalu ada ruang untuknya di meja,
...”
Terlepas
dari kekeliruan di atas, novel kedua Raibow Rowell ini sangat direkomendasikan
bagi penikmat novel romance. Namun perlu hati-hati bagi pembaca yang
memiliki riwayat pengkhianatan oleh kekasihnya. Novel ini dapat menyebabkan
baper, mewekisasi, gangguan nostalgia dan teringat kembali. ^0^
Quotes bagus yang saya temukan di
novel ini:
1 komentar:
komentarwehh hebat... lengkap nih mas, resensinya
Replydiulas penuh hheee..
lanjutkan ^^
Jangan lupa tinggalkan komentar kalian, ya.
Terima kasih banyak untuk kunjungannya. :-)